bron.com

Sabtu, 16 Maret 2013

SEBUAH KISAH CINTA SEJATI, KISAH NYATA YANG PERNAH TERJADI DI BUMI...
Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Sekian ratus tahun yang lalu…


Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.

Tak berapa lama kemudian….
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana.

Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut.
Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa.

Namun, ketika akan mengetuk pintu… terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya.
Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbannya di depan pintu dan berbaring diatasnya.
Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah..
di depan pintu…

dengan udara malam yang dingin melilit…
hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi..
karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah…

Dan ternyata, di dalam rumah..
persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya..
Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu.

Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.

malam itu… tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana… karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.

dan Nun jauh di langit….
ratusan ribu malaikat pun bertasbih….
menyaksikan kedua sejoli tersebut…

SUBHANALLAH WABIHAMDIH

betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina
terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona…
saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati…

Tahukah Anda… siapa mereka..?

Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.

Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak.
dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua

Senin, 04 Maret 2013

Manga 621: "Hashirama dan Madara"

#Pertempuran yang menjadi awal dari sejarah
(Jutsu Mokujin Hashirama, sebut saja Jin beradu dengan gabungan Susano'o dan Kyuubi Madara)

(Ledakan terjadi akibat benturan tadi)

(Terlihat mahluk besar yang tampak berbeda dari Kyuubi, Jin maupun Susano'o)


Madara: "Ingin menggunakan Mokuton - Gobi no Jutsu untuk melawan Bijuu?"

(Madara sendiri duduk di atas sosok yang lebih mengejutkan. Tak hanya sekedar Kyuubi, melainkan Kyuubi yang tubuhnya sudah dilapisi jubah perang. Madara melapisi Kyuubi dengan Susanoo seperti gambar diatas.)
Hashirama: "Apa!? [Dia membuat Bijuu menggunakan Susanoo layaknya armor? Madara sialan, ternyata kau pintar juga.]"  (tampak semakin menikmati pertarungan)

(Kyuubi memegang pedang Susanoo Madara, dan menggunakannya untuk menebas Hashirama. Tapi...)
Hashirama: "Aku bisa memperkirakan bagaimana kau akan menggunakan pedang itu!!"

(Hashirama kemudian menahannya dengan Mokuton)
Hashirama: "Mokuton - Hotei no Jutsu!!"

(Kedua tangan raksasa kayu Hashirama menahan serangan itu.)
(Tak hanya itu, jutsu Hashirama terus berlanjut. Di sekitar Kyuubi, muncul tangan-tangan raksasa elemen kayu yang siap untuk menyergapnya. Namun, Madara mampu mengantisipasinya. Kyuubi mengayunkan pedangnya, menciptakan tebasan tiga ratus enam puluh derajat yang membuat tangan-tangan itu putus. Dan bahkan, gunung-gunung di sekitar mereka juga ikut terbelah.)
(Hashirama meloncat dari Jin, kemudian berusaha untuk menjauh sejauh mungkin. )
Hashirama: "[Kalau begini terus, bisa-bisa tempat ini akan benar-benar hancur. Kami harus mendekat ke laut.]" (sambil meloncat di puing-puing yang berjatuhan.)

Madara: (Berteriak) "Aku tak akan membiarkanmu meloloskan diri!!"

(Madara masih terus mengejar dengan Kyuubi berjubah Susanoo itu)
Madara:  "Apa kau hanya bisa berlari, hah!!?"

(Madara bersiap untuk menembakkan bijuudama dari Kyuubi. Dan tak hanya sebatas itu, bola hitam tersebut juga ditusuki dengan pedang chakra yang Kyuubi bawa. Jadi setelah ditembakkan, serangan itu membentuk putaran mirip shuriken berkekuatan super. )
Madara: "Kau tak akan bisa menghindarinya lagi, apa yang akan kau lakukan, hah!!?"

(Hashirama tak tampak ketakutan. Ia berhenti, membalikkan badan dan kemudian menggigit jempolnya, lalu menciptakan segel.)
Hashirama: "Kuchiyose ...Gojuu Rashoumon!!!!"

(Hashirama memunculkan gerbang pertahanan berlapis, mirip seperti yang Orochimaru gunakan saat menahan bijuudama Naruto hanya saja lebih besar.)
Hashirama: "[Dengan ini ...]"
Madara: "[Dia merubah lintasan tembaknya!?]"

(Meski tak mampu menahan sepenuhnya, setidaknya pertahanan tersebut mampu membelokkan tembakan Madara. Sehingga, bijuudama dengan pedang tadi melesat menuju laut. Namun ... Tembakkan itu terus melesat hingga sampai di pulau berikutnya dan meledak di sana.

Hashirama: "Serangannya mencapai sisi pantai yang lain!?"

Madara: "Hashirama, sudah lama semenjak pertarungan terakhir kita. Aku yakin kau pasti menyadari betapa banyak aku berkembang."

Hashirama: "Hah, apa kau ingin menghancurkan semua yang sudah kita lakukan sejauh ini!? Semua usaha kita!!?" (Sambil tetap dengan kuda-kuda siap bertarung.) Pertarungan kita tak akan menghasilkan apapun, ini hanya akan membawa luka bagi desa dan shinobi!! Ini adalah penghinaan bagi saudara dan rekan kita!!"

Madara: "Berani-beraninya kau ..."

(Madara malah semakin marah ketika mendengar itu.)
Hashirama: "Aku tak ingin membunuhmu!!"

Madara: "Apa kau merasa kalau kau bisa membunuhku jika kau mau!?"

Hashirama: "Tidak! .... Aku hanya berpikir kalau kita adalah teman."

Madara: (teriak) "Aku sudah berada di atas!!!"

(Madara lanjut menyerang diikuti dengan raungan kyuubi berjubah Susanoo. Posisi Madara saat ini benar-benar seolah tak terkalahkan. Namun, Hashirama tetap tak mau kalah, kemudian mengeluarkan salah satu jutsu terkuatnya.)
Hashirama: "Tak ada jalan lain lagi. Senpou ... Mokuton, Shinsuusenju!!!!"

(Tanda khusus keluar dan melapisi wajah Hashirama, sama seperti saat Tsunade berada di mode terkuatnya. Kemudian, muncul sosok dewa, mirip budha raksasa dengan ribuan tangan di belakangnya. Monster tersebut begitu besar, ukurannya bahkan beberapa kali lebih besar dari Kyuubi.)
Hashirama: "Aku datang, Madara!!!"

Madara: "Keluarkan serangan terbaikmu, Hashirama!!"

(Madara masih begitu percaya diri kalau ia bisa menang. Pertarungan terus berlanjut. Dan tiba-tiba, scene berpindah, menuju Flasback yang lebih jauh lagi ...)

Flashback lebih jauh lagi...


Anak: "Ukhh!!"


(Seorang anak melempar batu di sungai. Namun, lemparannya tak pernah bisa sampai menyentuh sisi sungai yang satunya.)


Anak: "Huh, selanjutnya aku pasti bisa mengirimnya sampai ke sisi lainnya."


(Nampaknya anak kecil itu tak lain adalah Madara kecil. Ia kembali mencobanya, namun lagi-lagi tidak berhasil.

Anak 2: "Harusnya kau melemparnya sedikit lebih tinggi."


(Seorang anak laki-laki yang lain datang)

Seorang Anak Kecil 2: "Begitu caranya."


(Sejenak Madara kecil terdiam, melihat ke arah anak itu)

Madara Kecil: "Aku tahu itu. Kalau aku benar-benar mau, aku pasti bisa. 
Ngomong-ngomong, kamu siapa?"

(Lalu, anak kecil itu memperkenalkan diri)

Anak 2: "Hmm, sekarang, bisa dibilang aku adalah saingan melempar batumu. Yah, lemparanku sudah mencapai sisi satunya sih."


(Sudah bisa ditebak anak itu tak lain adalah Hashirama kecil. Pertemuan dan takdir, itulah pertama kali Hashirama bertemu Madara)

jjjj

uyfuyfuyfuyfuy